Kabupaten Banyumas Sebagai Kawasan Minapolitan : Ikan Gurame Sebagai Sektor Unggulan

Kabupaten Banyumas telah memulai pelaksanaan program Kawasan Minapolitan sejak Tahun 2009 hingga sampai periode sekarang. Perkembangan produksi budidaya pembesaran ikan cukup pesat dari tahun 2009 – 2011. Produksinya terus mengalami kenaikan walaupun belum mampu memenuhi target produksi pada tahun 2010 dan 2011 (rudiono et all, 2013). Penetapan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Banyumas berdasarkan Keputusan Bupati Banyumas Nomor: 523/673/2008. Kabupaten Banyumas terdiri dari 27 kecamatan namun hanya 10 kecamatan yang dipilih sebagai kawasan Minapolitan. Lokasi Kawasan Minapolitan terbagi menjadi beberapa sentra kawasan dengan komoditas unggulan adalah ikan gurame. Sentra kawasan pembenihan berada di kec. Kedung Bandeng, Kec. BatuRaden, Kec. Karanglewas; sentra kawasan pembesaran berada di Kec. Sumbang, Kec. Kembaran, Kec. Sokaraja; sentra kawasan pemasaran berada di Kec. Ajibarang da kec. Cilongok; sedangkan kawasan industri olahan berada di Kec. Sumpiuh dan Kec. Kemrajen

Tabel 1. Target Produksi Perikanan Budidaya Kabupaten Banyumas

Komoditas Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
Nila 400 500 450 500 550
Mas 600 650 500 550 600
Lele 340 450 650 750 800
Gurame 2.000 2.500 3.000 3.500 4.000

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas

Tabel 2. Kawasan Minapolitan Kabupaten Banyumas

No Kecamatan Keterangan
1 Kemranjen Sentra Kawasan Industri Olahan
2 Sumpiuh Sentra Kawasan Industri Olahan
3 Ajibarang Sentra Kawasan Pemasaran
4 Cilongok Sentra Kawasan Pemasaran
5 Karanglewas Sentra Kawasan Pembenihan
6 Kedungbanteng Sentra Kawasan Pembenihan
7 Baturaden Sentra Kawasan Pembenihan
8 Sumbang Sentra Kawasan Pembesaran
9 Kembaran Sentra Kawasan Pembesaran
10 Sokaraja Sentra Kawasan Pembesaran

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Banyumas, 2010

Kawasan Minapolitan di Banyumas

Komoditas ikan gurame juga menjadi salah satu komoditas unggulan di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Banyumas sendiri memberikan kontribusi 20% terhadap produksi ikan gurame di provinsi tersebut seperti yang dituturkan Dirjend Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan. Salah satu keunggulanya adalah rasanya yang enak, sehingga banyak digemari konsumen ikan air tawar. Selain itu, harganya tinggi dan paling mahal, namun permintaannya pun tinggi. Harga jual ikan gurame cenderung stabil dan terus meningkat. (Perdana, 2007). Walaupun terdapat kendala akan pertumbuhannya yang lambat Pada umumnya para pembudidaya ikan tidak terlalu mempermasalahkan dikarenakan harganya yang dapat dikatakan masih mendominasi pasaran dibandingkan dengan jenis ikan tawar lain (Susanto, 2002).

Kawasan MInapolitan di Banyumas

Sebagai informasi pada taraf realisasi, produksi dari budidaya ikan gurame nasional mengalami peningkatan sebesar 19,86 % per tahun sejak tahun 2009 sampai dengan 2013. Pada tahun 2009, produksi dari budidaya ikan gurame adalah 46.254 ton dan meningkat menjadi 94.605 ton pada 2013. Kabupaten Banyumas merupakan salah satu sentra produksi dari budidaya ikan gurame dengan produksi pada 2012 mencapai 3.057 ton atau sekitar 20 % dari total produksi ikan gurame di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2012 (Dirjend Perikanan Budidaya, 2015). Hal tersebut mensiratkan bahwa kegiatan budidaya ikan gurame di Kabupaten Banyumas merupakan salah satu sumber pendapatan petani selain dari usaha agribisnis tanaman. Pemusatan melalui kawasan minapolitan tersebut dilakukan agar penanganannya lebih terfokus dengan mayoritas masyarakatnya yang melakukan budidaya ikan gurame sehingga menghasilkan produktivitas yang optimal dan mampu bersinergi. Oleh karena itu Banyumas ini dikenal sebagai sentra budidaya ikan gurame. Melalui langkah tersebut diharapkan Kabupaten Banyumas mampu menjawab peluang dan tantangan perikanan budidaya di Indonesia.

Refrensi :

  • Perdana, Aditya Novian. 2007. Analisis Kelayakan Usaha Secara Partisipatif pada Usaha Budidaya Pembesaran Ikan Gurame: Studi Kasus Kelompok Tani Tirta Maju Desa Situ Gede [Skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
  • Rudiono et all. 2013. Evaluasi Pelaksanaan Program Minapolitan Tahun 2009-2011 Di Kabupaten Banyumas. Jurnal Ilmu Pemerintahan tahun 2013.
  • Susanto, Heru. 2002. Budidaya Ikan di Pekarangan. Jakarta: Penebar Swadaya

Artikel Terkait :

Kebijakan Perikanan : Kawasan Minapolitan di Indonesia

Peluang dan Tantangan Perikanan Budidaya di Indonesia

Latar Belakang Pembangunan Sektor Perikanan di Indonesia

Incoming search terms:

  • Gurameh banyumas
  • kawasan industri di banyumas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *